Home / Spesies Seafood Alaska / Salmon Keta
Salmon Keta
Dengan rasa yang lezat dan daging merah muda yang lembut, Salmon Keta adalah pilihan tepat untuk dipanggang atau dibakar.
-
2 sertifikasi
Perikanan Salmon Keta Alaska disertifikasi dalam dua standar sertifikasi independen untuk perikanan berkelanjutan:
3-4 tahun
Salmon Keta menghabiskan waktu 3-4 tahun di lautan sebelum kembali ke air tawar untuk bertelur
22g
Salmon Keta Alaska mengandung 22 g protein berkualitas tinggi per setiap porsi 3 ons!
-
Protein Vitamin B-12 Omega 3 Potassium 22g 2.9mcg (167% DV) 683mg 470mg (10% DV) Informasi Nutrisi Selengkapnya
Salmon Keta Alaska mengandung protein tanpa lemak berkualitas tinggi, dan asam lemak omega-3 berasal dari laut, yang sangat penting bagi tubuh manusia.
Protein berkualitas tinggi dalam salmon Keta liar Alaska membangun dan mempertahankan massa tubuh tanpa lemak, membantu mengatur metabolisme, meningkatkan rasa kenyang yang mengarah pada asupan yang lebih rendah dan kemungkinan penurunan berat badan, serta membangun otot yang lebih kuat, sehingga menghasilkan mobilitas, kekuatan, dan ketangkasan yang lebih besar.
Salmon Keta liar juga mengandung asam lemak omega-3 yang berasal dari laut dan penting bagi tubuh manusia. DHA dan EPA dalam Salmon Keta liar Alaska adalah lemak sehat yang paling banyak dipelajari, bermanfaat, dan siap dicerna tubuh.
DV = Daily Value // 3.0 oz = 85g Sumber: USDA Standard Reference Release 28
-
Salmon Keta liar Alaska adalah spesies paling banyak didistribusikan di antara 5 spesies salmon di Alaska. Dipanen serta tersedia dalam kondisi segar dari bulan Juni hingga pertengahan Oktober dan juga tersedia beku sepanjang tahun.
Salmon Keta dipanen dengan tiga metode yang berbeda: gillnet, pukat cincin, dan trolling.
-
Di Alaska, masa depan Salmon Keta liar dan lingkungannya lebih penting daripada peluang panen yang ada.
Sebagai sumber daya alam liar, terdapat variasi dalam jumlah salmon yang kembali ke air tawar untuk bertelur setiap tahunnya. Para pengelola di Alaska menetapkan ‘sasaran pelepasan’ dengan menggunakan pengetahuan terbaik yang tersedia untuk memastikan cukup banyak ikan yang kembali dengan selamat ke tempat pemijahan air tawar untuk berkembang biak. Ahli biologi memperhitungkan fluktuasi alami dalam pengembalian salmon dengan mengelola perikanan sesuai musim untuk memastikan keberlanjutan Salmon Keta liar Alaska.
Salmon Keta liar Alaska tidak hanya penting secara ekologis, tetapi juga secara intrinsik terkait dengan penangkapan ikan sebagai penghidupan di pedesaan Alaska.
Keluarga di komunitas pesisir Alaska bergantung pada penangkapan salmon sebagai sumber penghidupan. Dalam pengelolaan perikanan salmon Alaska, penghidupan merupakan prioritas sebelum olahraga, penangkapan ikan komersial atau penggunaan pribadi.
-
- Salah satu spesies yang lebih besar. Sebagian besar Salmon Keta liar memiliki panjang setidaknya 2 kaki!
- Keta salmon (juga dikenal sebagai chum salmon) kembali bertelur dalam dua ras yang berbeda, ras yang lebih awal disebut Salmon Chum musim panas dan ras berikutnya disebut Salmon Chum musim gugur.
- Salmon liar Alaska termasuk dalam jenis Oncorhynchus, nama yang dibentuk dengan menggabungkan dua kata Yunani, ‘onco’ (artinya kait atau duri) dan ‘rhyno’ (artinya hidung), sebuah nama yang diberikan karena hidung kait atau ‘kype’ yang terlihat pada ikan jantan yang sedang bertelur.
-
Salmon Keta Alaska tersedia dalam kondisi segar dan beku, dengan bentuk produk sebagai berikut: utuh, utuh tanpa kepala, dalam porsi, fillet, kalengan, dan diasap.
Telur Salmon Keta liar Alaska juga berharga. Telurnya kaya akan asam lemak omega-3 dan memiliki rasa yang kuat, membuat ikan ini disukai oleh konsumen internasional. Warna cerah dan cangkang telur yang lebih tebal dibandingkan dengan spesies lain memberikan pengalaman sensorik total yang sempurna untuk melengkapi hidangan atau disajikan sendiri.
Temukan Salmon Keta Alaska pada area beku dan segar di toko bahan makanan setempat secara berkala. Ragu tentang asal usulnya? Cukup cari #AskforAlaska.
-
Daging yang padat, tanpa lemak ini paling cocok dimasak pada suhu rendah dan dapat diolah dengan dengan teknik panggang, bakar, rebus, tumis, asap, sushi/sashimi, kukus, dan dikalengkan.